Kedalaman Cakar Ayam Rumah 1 Lantai & Cara Mengukur

Kedalaman Cakar Ayam Rumah 1 Lantai – Saat hendak membangun rumah banyak orang memilih jenis konstruksi cakar ayam. Hal tersebut karena rangka pondasi ini menggunakan beton padat sehingga bangunan akan lebih kuat.

Pada dasarnya pembuatan pondasi memang tidak bisa sembarangan karena mempengaruhi tingkat ketahanan bangunan. Pondasi cakar ayam dipilih karena mampu mencengkeram tanah secara maksimal sehingga menopang bangunan secara maksimal.

Umumnya setiap hunian memiliki kedalaman galian dan ukuran cakar ayam yang berbeda. Selain itu setiap bangunan juga mempunyai daya topangnya tersendiri. Hal tersebut karena terdapat perbandingan beban cukup signifikan antara rumah 1 atau 2 lantai .

Dengan penjelasan lebih rinci mengenai karakter, ukuran serta kedalaman cakar ayam rumah 1 lantai akan memudahkan saat proses pembangunan. Lebih jelasnya kalian bisa ikuti terus rangkuman Bursabajaringan.com di bawah ini.

Ciri-Ciri Cakar Ayam Rumah 1 Lantai

Pada umumnya, konstruksi cakar ayam rumah 1 lantai memiliki ciri-ciri khas di mana terdiri material beton bertulang. Adapun ketebalan dari perlengkapan tersebut mempunyai ukuran tebal 10 hingga 15 cm.

Selain memiliki ketebalan ideal guna menopang beban tidak terlalu berat, pondasi cakar ayam rumah 1 lantai juga sudah ditunjang pipa bertulang yang sudah digabung dengan plat beton.

Antara pipa maupun plat beton akan membentuk pondasi cakar ayam semakin kokoh. Bahkan saat digunakan pada tanah berair, mudah runtuh maupun lembek. Meskipun kontur tanah di beberapa daerah rawan longsor, adanya konstruksi tersebut mampu menopang beban 1,5 sampai 4 ton per meter persegi.

Terdapat material pendukung yang dibutuhkan guna memberikan kekuatan maksimal cakar ayam. Hal tersebut mencakup tapak bawah, tanah urug, sloof, semen aci untuk permukaan dan batu kali.

Kedalaman Cakar Ayam Untuk Rumah 1 Lantai

Sebelum membangun rumah baik 1 lantai maupun bertingkat, terdapat aspek penting guna kalian perhatikan. Terlebih jika menggunakan pondasi cakar ayam, setiap orang harus mengetahui ukuran maupun kedalaman konstruksi guna mengaplikasikannya.

Sebagai catatan tambahan, karena angka di atas merupakan hal subjektif di mana harus disesuaikan bidang tanah pembangunan serta tipe konstruksi. Penggunaan cakar ayam rumah 1 lantai wajib dilengkapi pipa sumuran guna membuatnya semakin kokoh.

Cara Mengukur Kedalaman Cakar Ayam

Selain menggunakan kedalaman umum, kalian bisa mengukurnya menggunakan metode berbeda layaknya menghitung kebutuhan besi cakar ayam. Guna menghitung kedalamannya, terdapat beberapa hal guna diolah yakni struktur bangunan serta data tanah.

Karena konstruksi cakar ayam untuk rumah 1 lantai menggunakan ukuran panjang 60 lebar 60 serta ketinggian 25 cm. Sebaiknya kedalaman ditentukan setelah rangka ditimbun batu kali setinggi 60 cm, sloof yang sudah dicampur beton 20cm, stek tertimbun 60 cm. Sehingga kedalaman cakar ayam untuk rumah 1 lantai paling ideal pada tanah rata sedalam 60 cm.

Untuk struktur atau denah bangunan yang akan di dirikan pada umumnya memiliki perbedaan desain, material serta pemilihan pondasi. Agar tidak terjadi kesalahan ketika mengukur kedalaman pastikan perhatikan poin penting di bawah ini.

• Pastikan ketinggian bangunan 1 lantai sesuai dengan batas maksimal galian tanah.
• Hitung dukungan reaksi bangunan atau cari informasi berat horizontal serta besaran gaya lewat benda yang digulingkan.
• Buat desain rumah lalu masukkan unsur beban perlengkapan di mana akan kalian letakkan di dalamnya.
• Olah semua daya tampung dari luas pondasi serta ukuran dimensi tapak.

Sedangkan cara menghitung kedalaman cakar ayam rumah 1 lantai juga harus memperhatikan struktur tanah. Hal ini dikarenakan teksturnya berbeda-beda mencakup lahan basah, kering ataupun rentan longsor.

• Lakukan pengujian tanah guna mengetahui daya dukung kedalaman tanah. Semakin dalam akan mengakibatkan kemampuan menahan beban lebih besar.
• Setelahnya lakukan uji tanah guna mengetahui kedalaman pondasi yang dibutuhkan. Dari data tersebut nantinya pondasi atau tapak bawah sampai ke permukaan bisa dihitung menggunakan meteran.
• Kedalaman pondasi bergantung dengan penggunaan material yang digunakan. Jika besi atau beton memiliki volume kecil, sebaiknya berikan galian lebih dalam. Sementara bahan bervolume besar sebaiknya gunakan tapak dangkal.

Jika mengalami kebingungan ketika berniat mengukur kedalaman cakar ayam rumah 1 lantai, sebaiknya gunakan jasa ahli saja. Pasalnya melakukan riset secara mandiri membutuhkan waktu cukup lama, dengan menggunakan layanan pakar bangunan pastinya proses akan lebih cepat.

Kelebihan dan Kekurangan Cakar Ayam

Sebelum melaksanakan pembangunan dengan pondasi cakar ayam untuk rumah 1 lantai, pastikan keunggulan dari konstruksi tersebut guna mengetahui daya tahannya. Salah satu kelebihan dari konstruksi ini yakni sudah diuji oleh beberapa pakar luar negeri, bahkan pengujian dilakukan ke infrastruktur seperti bandara.

• Ideal pada tanah lunak karena tapak bawah pondasi sudah dilengkapi pipa sumuran.
• Bisa digunakan berbagai jenis konstruksi lantaran sudah diterapkan pada pembangunan infrastruktur seperti masjid, gedung bertingkat maupun fasilitas beban berat layaknya bandara.
• Tidak perlu sistem drainase karena cakar ayam akan di letakkan pada lapisan dalam material beton.
• Bangunan kuat karena disatukan dengan pipa beton yang memiliki ketebalan ideal.
• Cocok di kontur Indonesia karena struktur tanah cenderung basah

Kendati memiliki banyak kelebihan, material tersebut memiliki kekurangan dalam hal pembuatannya. Selain harga besi cakar ayam cukup mahal, guna menggabungkan material ini dengan komponen beton lain tidak bisa dilakukan sembarang orang.

• Cakar ayam lebih mahal dari bahan pondasi lain karena membutuhkan banyak material pendukung
• Membutuhkan tenaga profesional saat penggunaan cakar ayam guna membangun rumah 1 lantai.
• Meskipun dapat digunakan rumah 1 lantai, cakar ayam sebenarnya lebih cocok di aplikasikan ke bangunan besar.

Akhir Kata

Demikian pembahasan kedalaman cakar ayam rumah 1 lantai dari Bursabajaringan.com. Semoga penjelasan di atas kalian bisa mengambil keputusan terbaik. Pasalnya pondasi tersebut lebih baik digunakan pada bangunan besar.

Sumber Gambar: Tim Bursabajaringan.com, Emporio Arcitect.