Cara Menghitung Kebutuhan Bata Ringan – Pembangunan sebuah rumah, ruko, toko, gedung, mall memang kerap menggunakan bahan bangunan atau material bata merah biasa. Selain dinilai memiliki kekuatan yang sangat baik, bata merah juga memiliki fisik yang presisi sehingga mudah untuk dipasang.
Namun perlu kalian ketahui juga bahwa seiring berkembangnya teknologi di bidang infrastruktur di Indonesia, banyak sekali inovasi-inovasi baru material bahan bangunan yang dapat memudahkan pekerja melakukan proses pembangunan. Nah contoh inovasi terbaru saat ini adalah Bata Ringan atau dikenal juga dengan Hebel.
Bata ringan atau Hebel ini diproduksi secara masal di pabrik dengan menggunakan teknologi terkini yang bernama Autoclaved Aerated Concrete (AAC). Jenis bata ini juga memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan bata merah serta memiliki sudut yang lebih presisi juga. Sehingga peningkatan efisiensi kerja dan penghematan biaya dapat terlaksana.
Kemudian untuk harganya, HARGA BATA RINGAN/HEBEL ini juga dibanderol dengan harga yang cukup terjangkau. Maka dari itu tidak heran jika banyak yang beralih menggunakan bata ringan ini untuk bahan bangunan pembuatan bangunan. Lalu bagaiaman cara menghitung kebutuhan bata ringan? Lebih jelasnya langsung saja simak ulasan lengkap cara menghitung kebutuhan bata ringan untuk dinding rumah berikut ini.
Cara Menghitung Kebutuhan Bata Ringan untuk Dinding Rumah
Bursabajaringan.com kali ini akan memberikan ilustrasi analisa perhitungan volume dan biaya bata ringan untuk bahan utama pembuatan dinding bangunan. Simak spesifikasi cara menghitung volume dan menghitung kebutuhan bata ringan di bawah ini.
Spesifikasi Ukuran Bata Ringan
- Panjang : 60 cm
- Tinggi : 20 cm
- Tebal : 7,5 cm, 10 cm, 12.5 cm, 15 cm
Cara Menghitung Volume dan Biaya Bata Ringan Per Buah dan Per m2
Ukuran P x L x T (60 cm x 20 cm x 7,5 cm)
1m3 =1/(0.075×0.2×0.6) = 111 buah
- Jika harga per m3 = Rp. 750.000
- Maka harga per buah = Rp 750.000/111 = Rp 6.760
Jadi kebutuhan per m2 adalah:
- 1m2 = 1/(0.2×0.6) = 8 buah
- maka biaya per m2 = 8 x Rp 6.760 = Rp 54.080
Ukuran P x L x T (60 cm x 20 cm x 10 cm)
1m3 =1/(0.1×0.2×0.6) = 83 buah
- Jika harga per m3 = Rp. 750.000
- Maka harga per buah = Rp 750.000/86 = Rp 8.720
Jadi kebutuhan per m2 adalah
- 1m2 = 1/(0.2×0.6) = 8,3 buah
- Maka biaya per m2 = 8 x Rp 8.720 = Rp 69.760
Cara Menghitung Kebutuhan Bata Ringan
Lalu berapa jumlah kebutuhan bata ringan yang harus diperlukan untuk pembangunan dinding rumah dengan panjang 5 meter, lebar 5 meter dengan tinggi 3 meter?
Sebagai contoh, kalian dapat simak gambar di bawah ini.
Disini bursabajaringan akan mengasumsikan bata ringan AAC dengan tebal 10 cm
1. Keliling Ruangan
- 2 x (panjang+lebar)
- 2 x (5 + 5) = 20 meter
2. Luas Ruangan
- Keliling ruangan x tinggi dinding
- 20 meter x 3 meter = 60 m2
3. Kebutuhan Bata Ringan
- Luas ruangan x Jumlah bata ringan per m2 (8,3 buah)
- 60 m2 x 8,3 = 498 buah
Apabila kalian ingin membeli dalam kuota kubikasi, kalian dapat melakukan penghitungan sebagai berikut:
- 498 : Jumlah bata ringan per m3 (83 buah)
- 498 : 83 buah = 6 kubik
Jadi untuk bangunan dengan luas 5 meter x 5 meter dengan ketinggian 3 meter, kalian akan membutuhkan bat ringan sebanyak 6 kubik. Perhitungan ini juga berlaku pada perhitungan bata merah atau batako untuk pembuatan dinding rumah. Hanya saja dibedakan ukuran dan satuan pembeliannya saja, sehingga kebutuhan per m2 dapat kita ketahui volume dan biayanya.
Nah itulah beberapa informasi lengkap mengenai cara menghitung kebutuhan bata ringan yang dapat kalian jadikan acuan. Baiklah mungkin hanya ini saja yang dapat bursabajaringan.com sampaikan, semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian semua.